Ikuti Kami

Tak Perlu Balas Pengeroyokan yang Dilakukan Massa Pro 02 

Pengeroyokan yang terjadi di Purworejo karena suhu politik yang semakin meningkat.

Tak Perlu Balas Pengeroyokan yang Dilakukan Massa Pro 02 
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari.

Sleman, Gesuri.id - Pengeroyokan massa kampanye pro Prabowo-Sandi terhadap seorang pemuda yang mengenakan kaus gambar Jokowi di Purworejo ditanggapi oleh anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Eva Kusuma Sundari dan petinggi BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan.

Baca: PTSL Atasi Sulitnya Urus Sertifikat Tanah Rumah Ibadah

Eva Kusuma Sundari menilai pengeroyokan yang terjadi di Purworejo karena suhu politik yang semakin meningkat. Terlebih saat ini tinggal beberapa hari menjelang pemungutan suara.

"Menurutku, mendekati hari H semakin kalap dan nggak terkontrol. Tapi saya harap pendukung Jokowi tidak menandinginya dengan cara yang sama, karena orang yang kita dukung orangnya santun, beradab dan tidak pro kekerasan. Jadi lebih baik jangan kepancing emosi," ujar Eva di kampus Fisipol UGM, Sleman, DIY Kamis (4/4).

Selain itu, Eva menyebut bahwa pasca kejadian di Purworejo, PDI Perjuangan telah mengimbau kepada seluruh kader dan simpatisan agar berpikir dengan kepala dingin. 

"Kita sudah imbau ke para relawan untuk menyerahkan proses (hukum terkait kasus pengeroyokan di Purworejo) ke polisi. Jadi nggak perlu ada pengerahan massa karena sedang mencari simpati. Selain itu dengan kejadian kemarin masyarakat bisa menilai siapa yang pro kekerasan," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, mempunyai pendapat berbeda terkait kasus pengeroyokan tersebut.

Baca: Viral Video Luhut, Eva Tegaskan Itu Wujud Penghormatan

"Tidak ada orang beda kaus terus dianiaya, jadi itu dipanas-panasin. Atau bisa saja temannya itu (korban) nyuruh pakai kaus ini (kaus bergambar Jokowi), entar digebukin lalu difoto," ujarnya.

Karena itu Ferry mengimbau seluruh Prabowo-Sandi tidak terpancing provokasi. Jika sedang tidak ada jadwal kampanye lebih baik tidak keluar. Jika jadwal kampanye sedang giliran paslon 01, jangan sampai massa pendukung Prabowo-Sandi mengganggu atau menghalangi.

"Karena prinsip dasar, ketika berbicara mengganggu maka jangan marah ketika kita diganggu. Saya selalu ingatkan kepada relawan kalau kita nggak diganggu ya sudah, contoh gampangnya jangan merusak APK (alat peraga kampanye) orang kalau APK kita nggak mau dirusak," imbuhnya.

Quote