Ikuti Kami

Tiga Kartu Sakti Jokowi Tidak Akan Bebani APBN

Segala bentuk program jaminan kesejahteraan masyarakat juga sudah direncanakan masuk ke APBN.

Tiga Kartu Sakti Jokowi Tidak Akan Bebani APBN
Capres petahana nomor urut 01, Joko Widodo saat menyampaikan pidato kebangsaannya di acara Konvensi Rakyat, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno pastikan tiga kartu sakti capres petahana Presiden Jokowi tidak akan mengganggu APBN negara. Ketiga kartu tersebut adalah sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu pra kerja untuk pelatihan vokasi.

Menurut Hendrawan, program kartu-kartu tersebut sudah dibahas DPR. "Ya, tidak karena programnya sudah dibahas di DPR," kata Hendrawan, Selasa (26/2).

Baca: Bahlil: Tiga Kartu Sakti Bukti Kekonsistenan Jokowi

Anggota Komisi XI ini menjelaskan, segala bentuk program jaminan kesejahteraan masyarakat juga sudah direncanakan masuk ke APBN.

"Program jaminan kesejahteraan masyarakat atau jaring pengaman sosial (social dafety net) sudah direncanakan dalam APBN. Jadi sudah dibicarakan di DPR," ungkapnya.

Sementara itu seperti diberitakan Gesuri.id sebelumnya, Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo memperkenalkan beberapa kartu sakti yang menjadi program barunya jika nanti terpilih kembali menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pidato politik bertajuk 'Konvensi Rakyat' di International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2).

Dihadapan 30 ribu pendukungnya, Jokowi memperkenalkan tiga kartu sakti baru yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra Kerja.

Berikut uraian mengenai tiga kartu sakti baru Jokowi:

1. Kartu Sembako Murah

Jokowi mengatakan Kartu Sembako Murah merupakan pelengkap dari dua kartu saktinya terdahulu yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Seperti diketahui, KIP merupakan program Jokowi untuk menjamin pendidikan anak Indonesia yang terhalang masalah ekonomi. Sedangkan KIS memberikan kemudahan masyarakat untuk berobat tapa harus takut terkena biaya mahal.

Namun, kedua program itu dirasa belum cukup oleh Jokowi. Dia mengatakan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dia menambahkan Kartu Sembako Murah ke dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tapi semua hal itu tidak cukup, saya ingin melakukan lebih banyak lagi untuk kesejahteraan rakyat. Program PKH akan saya perkuat dengan program kartu sembako murah," ujar Jokowi.

2. Kartu Indonesia Pintar Kuliah

Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) merupakan program baru kedua yang ditawarkan oleh Jokowi jika nanti kembali terpilih sebagai Presiden RI. Mantan Walikota Solo ini mengatakan, KIP saja dirasa kurang cukup untuk membantu anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang layak.

Meskipun sudah ada 18,7 siswa yang saat ini sudah merasakan langsung manfaat KIP. Namun sayanganya, KIP hanya bisa dirasakan manfaatnya hanya sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA). 

Karenanya Jokowi membuat KIP-Kuliah agar generasi muda Indonesia bisa melanjutkan pendidikan mereka hingga tingkat perguruan tinggi. 

"KIP yang sekarang hanya sampai di tingkat SMA, akan kita jadikan sampai kuliah. Artinya KIP-Kuliah ini akan membantu biaya pendidikan dari anak usia dini, hingga kuliah dengam kartu KIP-Kuliah," kata Jokowi.

Baca: Kiai Ma'ruf: Tiga Kartu Sakti Jokowi Demi Indonesia Maju

3. Kartu Pra Kerja

Jokowi menyebutkan pembangunan infratruktur yang saat ini sedang gencar dilakukan, secara tidak langsung juga telah membuka banyak peluang kerja. Namun, dia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas ketrampilan kerja bagi masyarakat.

Karenanya, Jokowi telah meluncurkan berbagai program vokasi seperti mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di pesantren-pesantren. Tak main-main, capres petahana ini pun menargetkan 1000 komunitas BLK di tahun 2019 dan di tahun 2020 dia menargetkan 3000 BLK Komunitas.

Quote