Ikuti Kami

Upaya Delegitimasi Penyelenggara Pemilu Sistematis

Upaya deligitimasi penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) dilakukan secara sistematis dan direncanakan.

Upaya Delegitimasi Penyelenggara Pemilu Sistematis
Politikus PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen menilai upaya deligitimasi penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) dilakukan secara sistematis dan direncanakan.

Upaya deligitimasi mulai dari isu satu kontainer surat suara yang telah dicoblos dan yang baru-baru ini isu soal server KPU yang telah disetting memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf.

Baca: Hoaks Server KPU, Upaya Deligitimasi Penyelenggara Pemilu

“Upaya ini jelas mengerdilkan dan mencuci otak masyarakat untuk tidak percaya kepada KPU. Padahal kita sama-sama tahu, KPU adalah lembaga pemerintahan yang independen, adil, terbuka dan transparan. Jangan-jangan isu itu dihembuskan sebagai strategi kekalahan. Jadi kalau kalah tinggal bilang, penyelenggara pemilu curang,” ujar Gus Nabil yang juga Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil V Jawa Tengah

Skenario ini, lanjut Gus Nabil, telah dirancang dengan matang dan sistematis. 

“Kemarin media ramai memberitakan, sumber fitnah itu dari mana. Dan direncanakan oleh Timses siapa,” tegas Gus Nabil.

“Kita sebagai masyarakat yang anti-terhadap isu-isu hoaks dan tidak setuju untuk melemahkan pemerintah, sudah saatnya berani ikut membangun bangsa ini dengan watak-watak yang sportif. Mari masing-masing kita menjadi saksi di TPS masing-masing. Ikut serta mengawal dan melaporkan hasil pemilihan suara supaya kelak tidak ada keributan setelah pengumuman pemenang,” jelas Gus Nabil.

Baca: 'Jin' di Hotel Borobudur Upaya Amien Deligitimasi KPU

Menurut Gus Nabil, selain membantu KPU merekap data, platform ini adalah platform terbuka yang dapat diakses oleh siapapun. 

“Jangan sampai ketidakpedulian kita menjadi bumerang untuk negara yang amat kita cintai ini,” pungkas Gus Nabil.

Quote