Singkawang, Gesuri.id - Calon Gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa mengatakan dirinya akan membuat konsep pariwisata terpadu untuk memaksimalkan potensi perbatasan yang ada di Kalbar.
"Salah satu yang menjadi visi yang akan saya lakukan bersama Pak Suryadman Gidot adalah memperkuat kemandirian daerah berbasis budaya, pangan, energi, dan potensi lokal," kata Karolin di Singkawang, Selasa (19/6).
Baca: Diterpa Isu Negatif, Karolin Optimis Menang
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut dia, jika dirinya memenangi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, 27 Juni 2018, pihaknya akan membuat program wisata terpadu.
Dengan konsep tersebut, dia yakin mampu meningkatkan pendapatan daerah yang tidak hanya bisa mengharapkan sumber daya alam. Dengan demikian, sektor jasa wisata akan menjadi andalan provinsi ini.
Pertama, kata dia, destinasi wisata yang menjadi ikon kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan. Setelah itu, baru mempersiapkan destinasi wisata lainnya yang belum dimaksimalkan potensinya.
"Provinsi ini punya empat pintu gerbang perbatasan. Aruk, Jagoi Babang, Entikong, dan Badau. Ke depan perlu didorong wilayah perbatasan Kabupaten Sintang," ujar Karolin.
Konsep wisata terpadu, menurut dia, merupakan program tur wisata dari satu destinasi wisata ke destinasi lainnya yang melibatkan beberapa Kabupaten/Kota.
Ia memandang perlu menawarkan paket wisata kepada wisatawan yang masuk dari empat pintu perbatasan itu. Misalnya, Badau, di sana tujuan pertama ke Danau Sentarum, bisa saja wisatawan menginap semalam.
Selan itu, ada Betang Sungai Utik sebagai salah satu desa wisata, Putussibau disajikan wisata kuliner Kerupuk Basah, lanjut menuju Sintang.
Di Sintang, lanjut dia, ada Bukit Kelam yang bisa dipadukan dengan wisata pendidikan Betang Ensait Panjang yang terdapat para penenun.
Dari Sintang, kemudian ke Melawi, ada TN Bukit Baka, Sekadau ada Batu Tinggi, Kabupaten Sanggau, Air terjun Pancur Aji, dan sebelum keluar dari Entikong, ada situs sejarah Panca Puntu Mang Pihit.
Ketika para wisatawan masuk melalui Aruk, menurut dia, dapat ditentukan jalur-jalur perjalanan yang akan dituju. Hal ini tentu memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar.
Baca: Karolin Wujudkan Ketahanan Pangan dengan Modernisasi
Program wisata terpadu itu, katanya lagi, juga dapat diintegrasikan dengan Rumah Virtual bagi Dekranasda. Para wisatawan tidak hanya dimanjakan matanya oleh spot-spot wisata yang menarik, tetapi mereka dapat membawa pulang produk-produk lokal.
Jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Kalimantan Barat, Karolin akan segera menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan potensi wisata di wilayahnya masing-masing.
"Bukan hanya pemerintah, melainkan masyarakatnya juga harus terlibat, terutama pemuda-pemudinya, saya akan rangkul dan berikan peran dalam program ini. Saya yakin ini akan banyak menyerap tenaga kerja, transportasi, perhotelan, dan sebagainya akan bergerak," kata Karolin.
