Ikuti Kami

Nawal El Saadawy, Penentang Otoritarianisme Politik 

Gus Mis mengenang sosok pemikir dan aktivis gerakan sosial dari Mesir, Nawal El Saadawy, yang wafat baru-baru ini. 

Nawal El Saadawy, Penentang Otoritarianisme Politik 
Cendekiawan Nadhlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi (Gus Mis).

Jakarta, Gesuri.id - Cendekiawan Nadhlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi (Gus Mis) mengenang sosok pemikir dan aktivis gerakan sosial dari Mesir, Nawal El Saadawy, yang wafat baru-baru ini. 

Gus Mis mengaku, dirinya  bangga pada Mesir, yang dia anggap sebagai Tanah Air keduanya. 

Kader PDI Perjuangan itu bahkan pernah minum air Sungai Nil dan menimba ilmu di  negeri para ulama moderat ini, Universitas al-Azhar, selama 4,5 tahun. 

Baca: Gus Mis Puji Kiai Masdar, Ulama Berpikiran Besar

"Salah satu yang selalu dirindukan dari Mesir pada tahun 90-an adalah suasana keilmuan yang terbuka. Saya kuliah di al-Azhar, tapi saya juga menikmati suasana keilmuan di ruang publik. Isu feminisme dan kesetaraan jender menjadi salah satu yang juga mengemuka di Mesir. Sosok utamanya pada masa itu, di antaranya yang paling menonjol, yaitu Nawal El Saadawy. Ia seorang dokter, pemikir, dan aktivis," ungkap Gus Mis. 

Gus Mis mengungkapkan, kebiasaan dirinya  dan sebagian teman dekat nya kala itu, adalah menghadiri forum-forum ilmiah yang menghadirkan para pemikir kelas wahid. Dan di antara pemikir prolifik yang sering dia hadiri forumnya adalah Nawal El Saadawy.

"Ia sosok yang istimewa karena bukan hanya seorang pemikir, tapi juga sebagai aktivis yang memperjuangkan gagasannya. Ia menentang otoritarianisme politik dan otoritarianisme keagamaan. Ia meyakini, bahwa gagasan bukan hanya berada di awang-awang, melainkan harus diperjuangkan di muka bumi," ujar Gus Mis. 

Nawal, dimata Gus Mis, adalah sosok perempuan langka yang berjuang melalui pena dan aktivisme politik. Dia berjuang agar kaum perempuan meraih kesetaraan dan keadilan.

Baca: Gus Mis Minta Indonesia Perluas Kerja Sama dengan Iran

Gus Mis merasa beruntung beberapa kali bisa sowan ke rumah Nawal untuk wawancara media mahasiswa  Indonesia di Mesir saat itu. Beberapa kali hasil wawancara pun dimuat di sejumlah media mahasiswa yang dulu pernah menjadi tempat Gus Mis berkiprah, seperti Terobosan, Oase, dan Informatika.  

"Baru-baru ini, seorang teman yang masih kuliah pasca-sarjana di Mesir mengirimkan kabar bahwa Nawal El Saadawy berpulang ke haribaan Tuhan. Media nasional pun ramai memberitakan kabar kepulangannya, karena Nawal menginspirasi para pejuang feminisme di negeri ini," ujar Gus Mis. 

"Dari jauh saya berdoa, semoga Tuhan membalas seluruh amal baik almarhumah. Semua akan mengenangnya sebagai sosok inspiratif bagi dunia," tambahnya.

Quote