Ikuti Kami

Rawat Multikulturalisme, Sarinah Sumut & Jatim Gelar SAPARI

Sapari dengan Tema “Kebhinekaan Perempuan yang Tetap Tunggal Ika” yang merujuk pada posisi perempuan dalam suku Jawa & suku Batak.

Rawat Multikulturalisme, Sarinah Sumut & Jatim Gelar SAPARI
Ketua DPD GMNI Sumut, Paulus Gulo.

Medan, Gesuri.id - Sarinah DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan Sapari (Sapa Sarinah) live di Instagram, Medan, baru-baru ini.

Adapun Sapari tersebut mengusung Tema “Kebhinekaan Perempuan yang Tetap Tunggal Ika” yang merujuk pada posisi perempuan dalam suku Jawa dan suku Batak.

Sapari dibuka dengan Sambutan Ketua DPD GMNI Sumut, Paulus Gulo. Ia mengatakan, bahwa multikultiralisme pada dasarnya adalah sebuah ideologi atau pemahaman akan penerimaan keberagaman atau pluralitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca: Dies Natalis Ke-67, Momentum Rekonsiliasi Nasional GMNI

“Pluralitas masyarakat Indonesia perlu dirawat dengan banyak hal, termasuk dengan melakukan Sapari (Sapa Sarinah) oleh karena penerimaan akan keberagaman terkhususnya keberagaman suku di Indonesia sangat membutuhkan yang namanya penerimaan. Semoga kegiatan seperti ini akan terus berlanjut,” kata Paulus.

Sementara itu, Paska Marbun selaku Ketua Bidang Kajian Sarinah DPD GMNI Sumut mengungkapkan bahwa Sapari ini dihelat sebagai sarana untuk membahas  pemahaman dan dinamika perempuan Jawa dan Batak, serta mencari cara mengentaskan konflik yang mencoba merongrong kesatuan dan keutuhan bangsa.

Seluruh pembahasan itu, dilakukan berbasiskan perspektif Trisakti Bung Karno poin ketiga, Berkepribadian dalam Kebudayaan.

Baca: Lantik GMNI Sumut, Imanuel Ingatkan Pandemi & Krisis Pangan

“Sebagaimana TOR (Term Of Refereance-red) telah kami sepakati bersama Sapari ini bertujuan untuk menarik pendapat Sarinah mengenai daya upaya untuk mempertahankan multikulturalisme dan jika dimungkinkan untuk bekolaborasi kedepannya,” ungkap Paska.

Terakhir, Sa’adatul Abbadiyah selaku Ketua Bidang Sarinah DPD GMNI Jatim menegaskan bahwa tema yang merujuk pada posisi perempuan di dua suku besar di Indonesia, Jawa dan Batak kali ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk Sapari se-Indonesia ke depannya.

“Ke depannya, kami sangat mengharapkan atensi dari bung dan sarinah se- Indonesia untuk terus merawat keberagaman yang tetap tunggal ika, melalui perbincangan dan penerimaan akan perbedaan itu,” tutup Sa’ada.

Quote