Merayakan Keragaman dengan Toleransi

Oleh: E.Y. Wenny Astuti Achwan, Caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI Dapil NTB 2
Minggu, 18 November 2018 23:28 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

UKURAN utama keberhasilan suatu pemerintahan sebuah negara adalah memungkinkan warganegaranya untuk menjalani kehidupan yang bermartabat, bukan untuk memberi martabat. Sebab memberi martabat bukanlah kekuasaan pemerintah, tetapi membuatnya dapat diakses oleh semua orang.

Ketimpangan asset, termasuk kecerdasan, adalah realita. Oleh karena itu kita tidak perlu berpura-pura bahwa ketidaksetaraan tidak benar-benar ada. Kita memahami bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan, memiliki kualitas yang dikagumi maupun yang tidak dikagumi, memiliki kompetensi dan ketidakmampuan, memiliki aset dan debet. Terhadap semua penghargaan yang dapat kita berikan satu sama lain, yang paling berharga adalah memberikan tempat satu terhadap yang lain sebagai warganegara yang berharga.

Itulah esensi dari toleransi, yaitu simpati atau kesenangan untuk keyakinan atau praktik yang berbeda dari atau bertentangan dengan milik sendiri (Merriam-Webster Dictionary).

Hak dan Tanggungjawab

Semua orang memiliki hak atas hidup mereka sendiri, hak untuk mengekspresikan diri dengan bebas, hak untuk membela diri, hak untuk mewujudkan masa depan umat manusia, hak untuk menganut agama atau menyembah Tuhan yang dipilihnya.

Baca juga :