Pancasila Sumber Kebahagiaan dan Jati Diri Bangsa

Oleh: Pendiri Kaukus Pancasila, Ketua Alumni GMNI, Eva Kusuma Sundari.
Kamis, 25 Juni 2020 17:59 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

.Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh ke dasarnya dan keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah. Sukarno

Menghayati jati diri bisa mengantar seseorang meraih kebahagiaan asal kapasitas untuk berbahagia terus dikembangkan dan mau menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan hidup. Penghayatan Pancasila sebagai jati diri bangsa juga bisa menjadi sumber kebahagiaan masyarakat asal ada kerjasama antara individu, lingkungan dan negara.

Banyak filsuf menyarankan hal yang sama: untuk mencapai kebahagiaan, Kenalilah dirimu! Pengenalan identitas diri bisa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan esensial semacam, siapa saya, darimana asalmu, apa mauku, atau apa tujuan hidup di dunia.

Jati diri, identitas, atau karakter seseorang bukan saja hasil dari pendidikan sendiri, keluarga tetapi juga dibentuk dari tradisi (pembiasaan-pembiasan) termasuk oleh masyarakat. Salah satu faktor penentu penting lainnya adalah otoritas di wilayah tersebut.

Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa karena ia sudah menjadi pandangan hidup yang berkembang didalam masyarakat berdasar kesepakatan bersama. Berisi prinsip dan nilai dasar yang kemudian dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional bagi bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan sepanjang jaman.

Baca juga :