PDI Perjuangan Banyak Kader Nahdlatul Ulama & Muhammadiyah

Oleh: Zuhairi Misrawi, Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia, Cendekiawan Nahdlatul Ulama, dan Lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir
Senin, 29 Juni 2020 18:22 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Selama ini, PDI Perjuangan dikenal sebagai rumah besar kaum nasionalis. Dan nasionalisme ala PDI Perjuangan berpijak pada pikiran Bung Karno, yaitu nasionalisme yang berperikemanusiaan, berbudi pekerti, dan menjujung tinggi nilai-nilai luhur agama, khususnya nilai-nilai luhur Islam. Sebab itu pula, nasionalisme ala Bung Karno berbeda dengan paham nasionalisme di negara-negara lain, termasuh nasionalisme di Timur-Tengah sekalipun.

Sejak tahun 2007 lalu, PDI Perjuangan mendirikan organisasi sayap keislaman, yaitu Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI). Artinya, rumah besar kaum Muslim Indonesia. BAMUSI ingin agar umat Islam berperan penting dalam mengukuhkan solidaritas kebangsaan dan memajukan negeri ini.

Almarhum H. Taufiq Kiemas sebagai inisiator berdirinya BAMUSI memandang, bahwa PDI Perjuangan harus menjadi rumah besar bagi kaum nasionalis, termasuk kalangan Muslim yang berperan penting dalam membangun visi kebangsaan. Dalam sejarah republik, kaum Muslim mempunyai peran yang sangat besar dalam menumbuhkan nasionalisme yang dikenal dengan cinta Tanah Air bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Bung Karno sendiri menulis tentang frase cinta Tanah Air bagian dari iman pada tahun 1940. Dan dalam setiap forum internasional, Bung Karno selalu menyampaikan kekhasan nasionalisme ala Indonesia ini.

Maka dari itu, mendirikan BAMUSI bagi PDI Perjuangan merupakan sebuah keniscayaan untuk memperkokoh visi kebangsaan dan menjembatani aspirasi umat Islam dalam bingkai kebangsaan. Apalagi dalam berbagai survei ditegaskan, bahwa pemilih terbesar PDI Perjuangan dalam pemilu adalah umat Islam. Hal ini mengonfirmasi bahwa umat Islam Indonesia mempunyai karakteristik yang khas yaitu mempunyai visi kebangsaan dan kerakyatan yang kukuh.

Alhamdulillah, saya bergabung dengan PDI Perjuangan sejak berdirinya BAMUSI hingga sekarang ini. Saya sendiri bergabung dengan BAMUSI sebagai representasi dari Nahdlatul Ulama. Setidaknya ada 10 orang yang berlatarbelakang NU di BAMUSI. Selain dari unsur NU, juga ada 10 orang dari representasi Muhammadiyah di BAMUSI. Kalau dijumlah, pengurus daerah dan pengurus cabang bisa mencapai ratusan dan ribuan dari unsur NU dan Muhammadiyah.

Baca juga :