Pancasila, Dari Pulau Ende Sampai Lebur Kiamat  

Bung Karno: “azas adalah dasar atau ‘pegangan’ kita, jang, ‘walau sampai lebur-kiamat’, terus menentukan ‘sikap’ kita, ‘duduknja njawa kita’
Selasa, 16 Juni 2020 05:30 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Dalam tahun 1933, Bung Karno mengadakan perbedaan antara azas, azas-perdjoangan, dan taktik.

Menurutnya, azas adalah dasar atau pegangan kita, jang, walau sampai lebur-kiamat, terus menentukan sikap kita, terus menentukan duduknja njawa kita.

Baca:Bung Karno, PDI Perjuangan Aceh Gelar WEBINAR Pada 17 Juni

Azas tidak boleh kita lepaskan, tidak boleh kita buang, walaupun kita sudah mentjapai Indonesia-Merdeka, bahkan malahan sesudah tertjapainja Indonesia-Merdeka itu harus mendjadi dasar tjaranya kita menjusun kita punja masjarakat.
.
Familier dengan pengertian ini? Ya, sekilas tampak seperti Bung Karno berusaha memaparkan Pancasila sebagai dasar negara.

Baca juga :