Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDI Perjuangan Tetap Pilih Jalan Ideologis Bersatu dengan Rakyat

Kita menang apabila PDI Perjuangan selalu bersatu dengan kekuatan rakyat. Kita akan menang jika jiwa selalu menyatu dengan perjuangan rakyat
Sabtu, 27 April 2024 13:43 WIB Jurnalis - Haerandi

Majalengka, Gesuri.id - Pragmatisme politik dalam berbagai bentuk yang terjadi nyata di Pemilu 2024 lalu tak akan membuat PDI Perjuangan, yang dipimpin Ketua Umum Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri merubah haluan dan sikap setia kepada ideologi kerakyatannya.

Berbicara dalam pidatonya di hadapan peserta rapat koordinasi PDI Perjuangan Majalengka, Sabtu (27/4), Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024. Sebagai contoh, wajar bila saat ini ada perasaan khawatir bahwa rakyat kecil takkan punya harapan bisa menjadi pemimpin hanya karena tak ada koneksi ke aparat berkuasa dan oligarki pemegang modal.

Mengkhawatirkan kalau ke depan syarat jadi pemimpin adalah harus punya uang, punya koneksi dengan aparat berkuasa dan investor politik kata Hasto.

Wakau demikian, Hasto menekankan bahwa PDI Perjuangan akan tetap setia dengan jalan ideologinya. Godaan pragmatisme takkan melunturkan berbagai program pendidikan politik kerakyatan yang selama ini telah dilakukan.

Karena pada akhirnya, PDI Perjuangan percaya bahwa kunci utama tetaplah kebersatuan dengan rakyat. Artinya, PDI Perjuangan lebih memilih selalu tetap hadir bersama rakyat, menjadi solusi bagi rakyat, dibanding hanya hadir di saat akhir jelang pemilihan dengan menebar uang.

Baca juga :