Radikalisasi Masif, Krisisnya Ajaran Pancasila & Kebangsaan

Dampaknya proses pembangunan karakter bangsa terhenti.  
Kamis, 15 Agustus 2019 09:58 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id -Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan gerakan tarbiyah atau gerakan islamisasi di kampus begitu masif akibat pengajaran mengenai Pancasila dan paham-paham kebangsaan tidak ada lagi.

Dampaknya, lanjutnya, proses pembangunan karakter bangsa terhenti.

Baca:Partai Gelar FGD untuk Rumuskan PencegahanRadikalisme

National character building (pembangunan karakter bangsa) berhenti sejak reformasi, sehingga ada ruang kosong yang kemudian diisi oleh kelompok-kelompok yang beraliran radikal ini. Mereka karena bagian dari gerakan transnasional ideologi, maka tidak merasa memiliki terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kata Eva Kusuma Sundari, Rabu (14/8).

Eva menuturkan, kelompok radikal merambah dari kampus ke kampus. Masuk ke dalam gerakan transnasional ideologi mulai wahabi, taqfiri, dan ikhwanul muslimin. Berada di rumah-rumah ibadah, dan kemudian bergerak. Misalnya mengembangkan kegiatan kerohanian Islam di Sekolah Menengah Atas.

Baca juga :