Silaturahmi AHY, Putra: Jangan Dimaknai Hanya Urusan Kabinet

“Apakah rakyat legowo? Berbulan-bulan menyaksikan mereka menjadi bagian yang menjelek-jelekkan pak Jokowi. Lalu mendadak jadi menteri."
Jum'at, 07 Juni 2019 14:18 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan menyebut terlalu sempit jika silaturahmi antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hanya dimaknai sebatas urusan kursi menteri saja. Menurutnya, masih banyak ruang kerja sama politik yang bisa dilakukan oleh partai-partai di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Baca:Raih 101 Ribu Suara, Putra Patahkan Mitos Politik Uang

Pintu silaturhami ini dibuka oleh Pak Jokowi dan Ibu Megawati menjadi terlalu sempit jika diterjemahkan urusan kursi kabinet saja. Silaturahmi ini cakupannya luas, ujar Putra dalam sebuah talkshow di Berita Satu TV, Kamis (6/6).

Ketika ditanya apakah KIK akan legowo jika kader partai pendukung Prabowo jadi menteri, Putra mengatakan urusannya tidak sesederhana itu karena rakyat Indonesia memilih Jokowi karena banyak aspek diantaranya kinerja lima tahun terakhir, program kerja lima tahun ke depan dan rakyat juga menilai koalisi partai yang mendukung Jokowi.

Andaikan partai politik legowo, pertanyaan saya apakah rakyat legowo. Selama berbulan-bulan rakyat menyaksikan bagaimana mereka menjadi bagian yang menjelek-jelekkan pak Jokowi dan Pak Maruf. Bahkan ada juga yang memfitnah. Lalu mendadak jadi menteri. Mungkin saja sebagian dari pemilih tidak sepakat, dan perasaan serta harapan mereka harus dijaga, ungkap anggota DPR terpilih periode 2019-2024 ini.

Baca juga :