Teror Bom Molotov, Kapitra Akui Sudah Diincar

Sebelum insiden Kapitra mengaku telah diintai oleh sejumlah oknum, khususnya sejak dirinya memutuskan jadi kader PDI Perjuangan.
Selasa, 07 Agustus 2018 08:53 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Mantan pengacara pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq dan Calon Anggota Legislatif dari PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengaku, sebelum insiden pelemparan bom, ia telah diintai oleh sejumlah oknum, khususnya sejak dirinya memutuskan jadi kader PDI Perjuangan.

Ya (setelah bergabung ke PDI Perjuangan), ada orang yang mondar-mandir. Ada juga orang bertato yang datang ke masjid, menanyakan diri saya dari orang lain, kata Kapitra saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8).

Baca:Jadi Bacaleg PDI Perjuangan,Kapitra: Please Call Me Cebong

Kapitra menjelaskan, ia menyerahkan berkas untuk pendaftaran caleg sekitar akhir Juli. Sejak saat itu, khususnya pada satu minggu terakhir, ia menyampaikan, banyak intimidasi dan kecaman ditujukan pada dirinya, di antaranya melalui pesan singkat Whatsapp.

(Sebelum pelemparan bom molotov) ancaman ada dari Whatsapp. Tapi, saya tahu pelakunya, dan dia sudah datang minta maaf, tambahnya.

Baca juga :