Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI, Aria Bima, mengajak masyarakat memaknai perayaan sekaten bukan sekadar festival budaya, tetapi sebagai momen yang menyatukan iman dan tradisi.
Ia menekankan pentingnya memahami filosofi di balik tabuhan gamelan sekaten.
Kawan-kawan, tabuhan sekaten gentengnya keras, tetapi di balik bunyi itu terdengar gema dua kalimat sahadat. Kalimat dan nada yang menembus batas, menyatukan iman dan budaya mengajak kita untuk merayakan kehidupan dengan hati yang lapang dan rasa syukur yang dalam, kata Aria Bima, dikutip pada Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya, masyarakat yang hadir dalam perayaan sekaten sebaiknya merenungkan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Maka ketika kawan-kawan berjalan di tengah keramaian sekaten, ingatlah, ia bukan sekedar festival. Ia adalah suara sejarah, doa yang dilantunkan dan pelukan jawab untuk siapapun yang mencari makna di balik bunyi dan tradisi, jelasnya.