BPS: Rokok Penyumbang Kemiskinan Cukup Besar

Rokok menempati posisi kedua dalam pembelanjaan masyarakat miskin di Indonesia, di bawah beras.
Selasa, 30 Januari 2018 14:44 WIB Jurnalis - Fathor Rasi

Jakarta, Gesuri.id - Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Harmawanti Marhaeni mengatakan rokok memberikan sumbangan yang cukup besar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Rokok menempati posisi kedua dalam pembelanjaan masyarakat miskin di Indonesia, di bawah beras. Lebih tinggi dari pada kebutuhan pokok lainnya, kata Wanti dalam jumpa pers yang diadakan Komite Nasional Pengendalian Tembakau di Jakarta, Selasa (30/1).

Wanti mengatakan hal itu ditemukan dalam survei tentang komoditas yang memberikan pengaruh besar terhadap garis kemiskinan yang dilakukan BPS pada Maret 2017 dan September 2017.

BPS membagi komoditas yang dikonsumsi masyarakat miskin di perkotaan menjadi dua jenis, yaitu komoditas makanan dan bukan makanan.

Menurut survei pada Maret 2017, pembelanjaan tertinggi masyarakat miskin di perkotaan adalah beras (20,11 persen) kemudian rokok kretek filter (11,79 persen). Sedangkan di perdesaan, pembelanjaan tertinggi masyarakat miskin adalah beras (26,46 persen) dan rokok kretek filter (11,53 persen).

Baca juga :