Pariwisata Berkelanjutan Banyuwangi ala Bupati Anas

Salah satu faktor terpenting dalam pengembangan pariwisata adalah partisipasi publik.
Kamis, 04 Oktober 2018 15:02 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Banyuwangi, Gesuri.id - Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi Teknis Pariwisata yang diikuti 200 pelaku wisata kawasan Indonesia Timur yang mayoritas di antaranya adalah para kepala dinas pariwisata dari berbagai kabupaten di Sulawesi, Gorontalo, Maluku, NTB, Bali, NTT, Papua, dan Papua Barat mulai Rabu-Jumat (3-5/10). Para peserta ini sekaligus diajak melihat langsung praktik pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan Banyuwangi di bawah koordinasi
Bupati Abdullah Azwar Anas.

Di hadapan ratusan peserta, Anas mengatakan, Banyuwangi memulai pengembangan pariwisata nyaris dari nol. Potensi wisata alam dan seni budaya sebelumnya belum tergarap dengan optimal.

Kita awalnya tidak punya aksesabilitas yang baik. Tidak ada penerbangan. Modal kita di awal hanya semangat dan kesungguhan serta fokus dalam memilih pariwisata sebagai payung besar pembangunan di Banyuwangi, ujar Anas.

Anas pun memaparkan berbagai hal yang dilakukan Banyuwangi. Mulai membuka mobilitas udara, peningkatan amenitas alias fasilitas penunjang wisata, penataan SDM, hingga memacu beragam atraksi wisata.

Menurtnya, salah satu faktor terpenting dalam pengembangan pariwisata adalah partisipasi publik. Di Banyuwangi, partisipasi berkembang. Kelompok anak muda mengembangkan wisata di kampung-kampung, seperti hutan pinus Songgon, wisata sejarah Kampung Temenggungan, wisata kopi Gombengsari, desa wisata Banjar, jelajah budaya Desa Adat Kemiren, dan Bangsring Underwater.

Baca juga :