Jakarta, Gesuri.id - Di antara gemericik air yang kembali terdengar mengalun, pelan namun pasti. Itulah suara Sungai Wendit yang merupakan nadi kehidupan yang selama lebih dari satu dekade terakhir berjuang di bawah beban endapan lumpur dan sampah yang kian menyesakkan.
Selama 12 tahun, wajah sungai itu berubah. Arusnya tak lagi lincah, dadanya sesak oleh tumpukan sedimen. Saat hujan turun, airnya meluap, memeluk tepiannya dengan kekuatan yang kadang membawa serta kerikil, tanah, dan bahkan potongan kayu. Bagi warga sekitar, Wendit tak lagi seperti dulu: bersih, jernih, dan menenangkan.
Namun, semua itu mulai bergeser. Pengerukan yang dilakukan oleh Perumda Tugu Tirta, di bawah arahan Direktur Utama Priyo Bogang Sudibyo, SE, S.Sos, MM, menjadi titik balik bagi sungai ini.
Dengan alat berat, tenaga kerja, dan perencanaan matang, beban yang selama ini menghimpit dasar sungai diangkat sedikit demi sedikit. Lumpur-lumpur tua yang menyimpan cerita panjang aliran air itu kini berpindah dari dasarnya, memberi ruang baru bagi arus yang rindu berlari.