Jakarta, Gesuri.id - Problem dunia pendidikan di Kabupaten Jember tidak hanya gedung sekolah yang rusak. Masalah anak tidak sekolah juga menjadi persoalan yang membutuhkan perhatian.
Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Hadi Supaat mengatakan, angka putus sekolah di Jember cukup tinggi, hingga mencapai 40 ribu anak dari berbagai tingkatan.
Pemicunya masih didominasi oleh faktor ekonomi, tingginya angka pernikahan dini, serta peran serta keluarga faktanya juga mempengaruhi tingkat keinginan anak untuk sekolah, kata Hadi Supaat, melansir beritajatim.com, Senin (10/6).
Baca:Ganjar: Perlu Ada Ruang Check and Balances di Pemerintahan