Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Basarah mengingatkan para generasi muda agar selalu waspada terhadap dua ideologi transnasional yang membonceng kemajuan teknologi informasi terus bekerja secara masif menghancurkan generasi muda Indonesia.
Karena itulah diperlukan filter kuat terhadap ideologi transnasional tersebut. Mengapa ikan di laut tidak asin rasanya? Karena ikan memiliki insang yang merupakan filter. Begitu juga dengan generasi muda harus memiliki filter, harus memiliki saringan agar ideologi transnasional tidak mudah masuk dan memengaruhi pola pikir generasi muda, katanya saat memberikan ceramah kebangsaan dan Pancasila terhadap 350 siswa dan siswi sekolah menengah umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 54 guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dalam acara seminar bertajuk Pemuda dan Tantangan Membumikan Pancasila di Zaman Now di Hotel Selecta, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (6/11).
Baca: Basarah Minta Hoax Ditetapkan Jadi Kejahatan Luar Biasa
Lebih lanjut Basarah menegaskan jika generasi muda sebagai aset bangsa sudah rusak fikirannya, maka pupuslah harapan bangsa Indonesia untuk memiliki pemimpin masa depan yang baik di masa yang akan datang.
Basarah menjelaskan bahwa kedua ideologi besar tersebut adalah liberalisme dan fundamentalisme pasar serta fundamentalisme agama. Keduanya telah nyata-nyata bekerja di Indonesia. Paham fundamentalisme yang bersumber dari paham individualisme dan liberalisme yang menegasikan kepentingan komunal dan mengedepankan kepentingan individu. Salah satu bekerjanya ideologi liberalisme adalah adanya kampanye LGBT dan pernikahan sejenis atas nama Hak Asasi Manusia.