Djarot: Maulid Ingatkan Nabi Diutus Bagi Kemerdekaan Marhaen

“Human Traficking menjadi sebuah perilaku yang lazim dan penindasan terhadap Kaum Mustadafin atau Kaum Marhaen berlangsung ratusan tahun".
Jum'at, 30 Oktober 2020 15:14 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id- Lahir di Kota Mekah dari Rahim seorang ibu yang bernama Siti Atimah dan Ayah Bernama Abdulah, kelahiran Rasulullah Muhammad SAW merupakan anugerah terbaik buat Alam semesta, dimana kelahiran beliau begitu dinantikan selama beribu-ribu tahun sebagai hujjah kebenaran dan keadilan, serta sebagai simbol perjuangan kemerdekaan kaum mustadafin di muka bumi.

Baca:Hendrawan: Sentilan Mega Pada Milenial, Relevan Saja!

Dunia dimasa sebelum Lahirnya Nabi Muhammad SAW dipenuhi oleh penindasan dan perbudakan bahkan manusia layaknya binatang yang bisa diperjual belikan, dimasa tersebut bisa kita bayangkan tidak ada proteksi apapun bagi mustadafin selama menjalani hidup didunia,

Human Traficking menjadi sebuah perilaku yang lazim dan penindasan terhadap Kaum Mustadafin yang sering kita sebut Kaum Marhaen berlangsung selama ratusan tahun, ujar H. Djarot Saiful Hidayat dalam keterangan Persnya dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10).

Selain itu posisi perempuan yang menjadi masyarakat kelas dua menjadikan posisi perempuan tidak memiliki nilai tawar dari sudut manapun, bahkan melahirkan anak perempuan menjadi aib dan tidak jarang masyarakat Qurais membunuh bayi perempuan yang lahir.

Baca juga :