Gembong: Tarif LRT Jakarta Flat Rp5000  

Pengoperasian LRT Jakarta akan dilakukan pada 1 April mendatang.
Kamis, 28 Maret 2019 22:46 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Moda raya terpadu (MRT) Jakarta telah diresmikan dan dipastikan 1 April 2019 beroperasi komersial. Tarif MRT fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran HI juga sudah diputuskan. Tarif disepakati dari Stasiun Lebak Bulus- Stasiun Bundaran HI sebesar Rp14 ribu. Sedangkan antarstasiun tarifnya beda-beda yang juga sudah ditentukan.

Lalu bagaimana dengan light rail transit (LRT) Jakarta? Belum lama ini, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, pengoperasian LRT Jakarta akan dilakukan pada 1 April mendatang. Untuk tarif, beberapa waktu lalu, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan Rp 6000.

Hanya, dalam rapat gabungan, angkanya berubah menjadi Rp 5000. Rapat gabungan ketika itu digelar bersamaan dengan pembahasan tarif MRT. Rapat gabungan dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pada Senin (25/3). Hadir pada rapat tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah, masing-masing pimpinan fraksi, direktur PT MRT Jakarta, direktur PT LRT Jakarta, dan para stakeholder lainnya.

Tarif tersebut berlaku dari Stasiun Velodrome, Rawamangun-Stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading. Tarif LRT Jakarta Rp 5 ribu, kan jaraknya hanya 5,8 km, ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono, Rabu (27/3).

Besaran tarif LRT Jakarta tersebut, menurut anggota DPRD DKI Jakarta ini berlaku flat. Dan tarifnya berlaku sejak ditetapkan dan akan dikeluarkan melalui keputusan gubernur (kepgub). Jadi tarif LRT tidak seperti MRT Jakarta yang berdasarkan jarak yang ditempuh, katanya.

Baca juga :