Ikuti Kami

Gembong: Tarif LRT Jakarta Flat Rp5000  

Pengoperasian LRT Jakarta akan dilakukan pada 1 April mendatang.

Gembong: Tarif LRT Jakarta Flat Rp5000  
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Moda raya terpadu (MRT) Jakarta telah diresmikan dan dipastikan 1 April 2019 beroperasi komersial. Tarif MRT fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran HI juga sudah diputuskan. Tarif disepakati dari Stasiun Lebak Bulus- Stasiun Bundaran HI sebesar Rp14 ribu. Sedangkan antarstasiun tarifnya beda-beda yang juga sudah ditentukan.

Lalu bagaimana dengan light rail transit (LRT) Jakarta? Belum lama ini, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, pengoperasian LRT Jakarta akan dilakukan pada 1 April mendatang. Untuk tarif, beberapa waktu lalu, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan Rp 6000.

Hanya, dalam rapat gabungan, angkanya berubah menjadi Rp 5000. Rapat gabungan ketika itu digelar bersamaan dengan pembahasan tarif MRT. Rapat gabungan dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pada Senin (25/3). Hadir pada rapat tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah, masing-masing pimpinan fraksi, direktur PT MRT Jakarta, direktur PT LRT Jakarta, dan para stakeholder lainnya.

Tarif tersebut berlaku dari Stasiun Velodrome, Rawamangun-Stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading. “Tarif LRT Jakarta Rp 5 ribu, kan jaraknya hanya 5,8 km,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono, Rabu (27/3).

Besaran tarif LRT Jakarta tersebut, menurut anggota DPRD DKI Jakarta ini berlaku flat. Dan tarifnya berlaku sejak ditetapkan dan akan dikeluarkan melalui keputusan gubernur (kepgub). “Jadi tarif LRT tidak seperti MRT Jakarta yang berdasarkan jarak yang ditempuh,” katanya.

Sebelumnya, Direktur PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengaku, tetap akan menunggu keputusan gubernur. Karena, setelah diketok palu oleh dewan, maka tarif LRT akan dikeluarkan melalui kepgub. “Kita tunggu kepgubnya. Karena harus ada itu,” ucapnya.

Ia mengatakan, secara keseluruhan, LRT Jakarta siap dioperasikan komersial pada awal April. LRT Jakarta telah mengantongi sertifikasi dan perizinan. Ia menambahkan, untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat, pihaknya memberlakukan sertifikasi untuk masinis, pemeriksa sarana dan prasarana, dan perawat prasarana. “Kita semua siap beroperasi, target kami pada akhir Maret ini,” katanya.

Sementara itu, ride and park MRT tak hanya di Lebak Bulus. Tempat parkir kendaraan bermotor untuk para penumpang moda transportasi masal itu juga disediakan di sekitar Stasiun MRT Fatmawati. "Sudah jadi untuk parkiran MRT di sekitar Stasiun Fatmawati," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin, Rabu (27/3).

Dia menjelaskan, untuk luas lahan parkir di Stasiun MRT Fatmawati mencapai 2500 meter persegi. "Akan ada banyak lagi titiknya (parkir)," katanya.

Posisi, lanjutnya, di seberang Stasiun Fatmawati. Lahan tersebut, menurutnya, dapat menampung sebanyak 100 kendaraan roda dua dan 48 kendaraan roda empat.

Sebelumnya, ride and park di Lebak Bulus sudah bisa digunakan oleh para pengguna MRT Lebak Bulus - Bundaran HI. "Untuk seharian saja motor parkir di sini hanya dikenakan Rp 2 ribu, sedangkan untuk mobil Rp 5 ribu. Harga parkiran flat," ujar Candra, petugas Dishub Jakarta Selatan, yang ditugaskan untuk menjaga parkir.

Sejauh ini pembayarannya, tunai aIias cash dan masih dilakukan pembayaran secara manual, belum menggunakan kartu. Untuk lahan parkir itu, masyarakat yang membawa kendaraan bisa parkir di bagian bawah dengan luas lahan yang bisa menampung sekitar 150 roda empat dan untuk motor menampung sekitar 500 roda dua. "Dari Sabtu sudah bisa diparkir. Saat ini yang mengelola dari UPT Parkir," katanya.

Quote