Denpasar, Gesuri.id Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya mempercepat pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, sebuah langkah strategis yang akan mengubah wajah perekonomian Pulau Dewata menjadi lebih mandiri, berdaulat, dan berbasis pada kearifan lokal.
Konsep Ekonomi Kerthi Bali, gagasan visioner Gubernur Koster, lahir dari kesadaran bahwa perekonomian Bali tidak bisa terus bergantung pada pariwisata semata. Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa ketika sektor pariwisata terpuruk, ekonomi Bali ikut terpukul. Karena itu, Bali harus memiliki fondasi ekonomi baru yang kuat dan berakar pada potensi lokal.
Ekonomi Bali jangan hanya bergantung pada satu sektor. Pariwisata adalah anugerah, tapi pertanian, kelautan, industri kreatif, dan sektor lainnya harus ikut tumbuh. Semua harus saling menguatkan, tegas Gubernur Koster dalam Rapat Percepatan Pelaksanaan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, Selasa (14/10/2025).
Transformasi Ekonomi Kerthi Bali menitikberatkan pada enam sektor unggulan:
1. Pertanian organik, sebagai fondasi kedaulatan pangan;
2. Kelautan dan perikanan, yang memanfaatkan kekayaan laut Bali;
3. Industri manufaktur dan budaya, yang mengusung branding Bali sebagai kekuatan produk lokal;
4. IKM, UMKM, dan koperasi, sebagai penopang ekonomi rakyat;
5. Ekonomi kreatif dan digital, sebagai motor inovasi generasi muda;
6. Pariwisata berbasis budaya, yang berkualitas dan bermartabat.