Gilang Dhielafararez: Korupsi CPO yang Menyuap Hakim Harus Dilihat dari Pendekatan Psikososial

Kejahatan korporasi ini membuat rakyat kesulitan mencari minyak goreng, belum lagi harganya juga menjadi selangit.
Minggu, 22 Juni 2025 06:38 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyatakan, penanganan kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya pada tahun 2022, yang juga melibatkan suap terhadap hakim, harus melihat pula dari aspek pendekatan psikososial.

Kejahatan korporasi ini membuat rakyat kesulitan mencari minyak goreng, belum lagi harganya juga menjadi selangit. Muncul kegaduhan di tengah masyarakat. Jadi, penanganan kasusnya juga harus melihat dari pendekatan psikososial, kata Gilang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/6).

Menurut dia, skandal kasus tersebut juga membuka kembali luka lama masyarakat yang dulu kesulitan mendapatkan minyak goreng pada tahun 2022.

Publik masih sangat ingat betul bagaimana minyak goreng menghilang dari rak-rak toko, harga meroket, dan antrean panjang terjadi di mana-mana. Sekarang kita tahu, ternyata ada permainan besar yang membuat rakyat sengsara demi keuntungan korporasi, ujarnya.

Menurut Gilang, kasus yang membuat hakim bisa disuap oleh industri sawit raksasa itu merupakan skandal besar yang dikhawatirkan berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap institusi peradilan.

Baca juga :