Hasto Ulas Beda Geopolitik RI, AS-Eropa, Komunisme-Leninisme

Hasto: Pandangan Geopolitik Soekarno membangun perdamaian dunia,berbasis prinsip menolak penjajahan.
Sabtu, 04 Desember 2021 17:02 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pandangan geopolitik Soekarno yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mengambil jalan berbeda dengan pandangan geopolitik Amerika Serikat (AS) dan Eropa, serta Blok Komunisme-Leninisme.

Baca:Mega Hadir Via Daring, Pengurus Partai di 11 Negara Dilantik

Saya menyampaikan ini sesuai pesan Ibu Megawati Soekarnoputri, saat pelantikan Dewan Perwakilan Luar Negeri Partai atau DPLN PDI Perjuangan, harus diceritakan pandangan geopolitik Soekarno, kata Hasto Kristiyanto pada pelantikan DPLN PDI Perjuangan, yang dilanjutkan pendidikan kader pratama, Sabtu (4/12).



Hasto memulai dengan menceritakan sejarah PDI Perjuangan yang dimulai dengan pembentukan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. Tanggal 4 Juli dipilih untuk mengambil semangat perjuangan AS melepaskan diri dari kolonialisme Inggris. Soekarno menyatakan bahwa PNI adalah wadah pengorganisasian rakyat untuk melepaskan diri dari penjajahan.

Pada tahun 1956, Bung Karno ke AS dan bertemu Presiden Eisenhower dan menyampaikan mengenai makna dibalik pendirian PNI pada 4 Juli. Dalam kunjungan itu, Bung Karno juga menyebut AS sebagai negara ide, perpaduan revolusioner antara Jefferson, Lincoln, dan Thomas Alfa Edison.

Baca juga :