Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggencarkan pengelolaan sampah berbasis kelurahan melalui gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS). Sejak akhir September, Pemkot mendorong pemilahan sampah organik di tingkat rumah tangga agar sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya berupa residu.
Tidak hanya mengajak masyarakat, Pemkot juga memfasilitasi 1.200 penggerobak masing-masing dengan dua ember untuk menampung sampah organik sisa dapur. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian pengelolaan sampah di tingkat kelurahan.
Selain itu, seluruh perangkat daerah juga diminta membina 45 kelurahan dengan mengadakan edukasi pemilahan sampah dan memfasilitasi galon bekas sebagai wadah sampah organik. Program tersebut diharapkan dapat memperkuat perubahan perilaku warga dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.
Baca:GanjarNilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2025, Pemkot menargetkan pengurangan volume sampah harian hingga 60 ton. Saat ini, kemampuan pengolahan sampah Kota Yogyakarta baru mencapai sekitar 190 ton per hari dari total timbulan yang masuk ke depo.