Jakarta, Gesuri.id -Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, angkat bicara terkait persoalan tidak terbitnya visa haji furoda tahun ini. Ia menegaskan bahwa Komisi VI fokus terhadap dampak ekonomi yang muncul akibat permasalahan tersebut.
Mufti menyampaikan kekhawatirannya bahwa masalah ini bisa berdampak pada kondisi keuangan maskapai pelat merah, Garuda Indonesia. Ia menilai, sebagai mitra kerja Komisi VI, Garuda Indonesia perlu segera menghitung potensi kerugian akibat pembatalan keberangkatan jemaah haji furoda.
Siapa yang akan menanggung kerugian ini? Travel sudah bayar, jemaah sudah setor, tiket sudah dibeli. Tapi pesawat batal terbang karena visanya tidak keluar. Ini kan tidak bisa dianggap remeh, kata Mufti Anam, Senin (2/6).
Lebih lanjut, Mufti mendorong adanya dialog antara pihak Garuda Indonesia dengan biro perjalanan haji untuk mencari solusi yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Garuda Indonesia dan travel harus duduk bersama mencari skema kompensasi, entah dalam bentuk refund, pengalihan ke jadwal umrah, atau solusi lainnya yang tidak merugikan kedua belah pihak, jelasnya.