Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Ende, Ferdinandus Watu atau yang akrab disapa Nando Watu, memberikan sorotan tajam terhadap kesiapan pembentukan koperasi tersebut.
Menurut Nando, yang juga merupakan mantan Kepala Desa Detusoko Barat, kehadiran koperasi desa saat ini belum menjawab kebutuhan riil masyarakat di desa. Ia menilai, kondisi masyarakat desa masih belum siap secara sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola lembaga seperti koperasi.
Kalau melihat dari fakta, sebelumnya juga ada BUMDes. Pemerintahan Prabowo-Gibran memang meluncurkan Kopdes, tapi kalau kita lihat dari kesiapan masyarakat, alat ukurnya adalah BUMDes itu sendiri. Diluncurkan sejak 2017, tapi sampai sekarang tidak semua desa di Ende memiliki BUMDes yang aktif. Dari 100 lebih desa, mungkin hanya sekitar 2030 yang benar-benar menjalankannya, ungkap Nando kepada POS-KUPANG.COM, Senin (21/7).
Baca:Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan
Nando juga menyoroti proses pembentukan, pemilihan pengurus, hingga pengurusan badan hukum dari 278 koperasi desa di Ende yang telah rampung 100 persen. Ia menduga proses tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa hanya untuk mengejar kelengkapan administratif, tanpa kajian dan sosialisasi mendalam di tingkat desa.