Jakarta, Gesuri.id - Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyoroti Persoalan kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram dan bahan bakar minyak (BBM) dalam rapat paripurna penandatanganan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, yang digelar di Gedung DPRD, Senin (7/7/2025).
Dalam sambutannya, Parosil Mabsus mengatakan krisis ketersediaan elpiji 3 kg di sejumlah kecamatan telah menimbulkan keluhan warga. Ia menyebut, meski kuota secara teoritis masih mencukupi, lonjakan konsumsi terjadi akibat musim panen kopi dan banyaknya pendatang dari luar daerah yang memanfaatkan elpiji subsidi. Bahkan, pelaku UMKM dan rumah makan disebut masih banyak yang menggunakan gas bersubsidi tersebut.
Musim panen kopi dan masuknya pendatang dari luar Lampung Barat menyebabkan permintaan elpiji meningkat tajam. Ini menimbulkan kelangkaan di tingkat masyarakat. Kami terus lakukan pengawasan distribusi dan edukasi penggunaan secara tepat sasaran, ujar Parosil.
Pemkab Lampung Barat, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Pertamina dan mengajukan penambahan kuota elpiji ke Kementerian ESDM. Namun, untuk jangka pendek, penguatan pengawasan dan edukasi dinilai menjadi langkah penting agar subsidi tidak disalahgunakan.
Tak hanya soal elpiji, Bupati juga menyoroti persoalan distribusi BBM yang turut dikeluhkan masyarakat. Ia menanggapi langsung pernyataan anggota DPRD Ahmad Ali Akbar, yang menyampaikan keluhan terhadap pelayanan SPBU di Kecamatan Pagar Dewa.