Politik 'Ghosting' Ala Elite: Suara Gen Z Diambil, Aspirasi Ditinggal

Alvin menyoroti kekecewaan anak muda, khususnya di Jakarta Timur, terhadap janji-janji kampanye yang tidak terealisasi.
Minggu, 28 September 2025 12:34 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Kader Muda PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPC Taruna Merah Putih (TMP) Jakarta Timur, Alvin Cahya Pratama Marsan, menyuarakan keprihatinan mendalam atas lunturnya kepercayaan Generasi Z (Gen Z) terhadap dunia politik. Menurutnya, anak muda merasa hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk mendulang suara saat pemilu, namun dilupakan setelah para kandidat terpilih.

Alvin menyampaikan hal ini dalam sebuah forum diskusi, dimana ia menyoroti kekecewaan anak muda, khususnya di Jakarta Timur, terhadap janji-janji kampanye yang tidak terealisasi. Ia menegaskan Gen Z sejatinya memiliki minat untuk belajar dan berpartisipasi dalam politik, namun apatisme muncul akibat praktik politik yang transaksional.

Tingkat kepercayaan Gen Z terhadap partai politik itu rendah, dan ini bukan tanpa sebab. Biasanya, Gen Z hanya digunakan pada sistem pemilu saja. Setelah calonnya jadi, mereka dilupakan, ujar Alvin.

Ia mencontohkan bagaimana janji-janji kampanye, seperti penciptaan lapangan kerja yang masif untuk anak muda oleh pasangan Prabowo-Gibran, justru berbanding terbalik dengan realita saat ini di mana banyak terjadi PHK massal dan nasib anak muda kurang diperhatikan. Pola ini, menurutnya, menciptakan pandangan sinis bahwa anak muda hanyalah objek politik.

Baca juga :