Langkat, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Langkat sekaligus Bendahara DPC PDI Perjuangan Langkat Matthew Diemas Bastanta mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat menyusul banjir besar yang melanda 15 kecamatan pada akhir November 2025.
Kami menilai kinerja BPBD Langkat sangat lambat. Saat masyarakat terjebak banjir, nomor hotline darurat BPBD justru tidak tersedia. Ini sangat memprihatinkan, karena masyarakat membutuhkan akses cepat saat situasi genting, kata Matthew, Selasa (2/12).
Ia menegaskan, lemahnya respons tersebut menunjukkan BPBD Langkat gagal dalam kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat. Berdasarkan tinjauannya di lapangan, Matthew menemukan buruknya koordinasi, minimnya peralatan, hingga ketidaksigapan BPBD menjalankan tugas secara profesional.
Dalam kondisi bencana seperti ini, bisa kelakuan kepala BPBD seperti ini, sungguh tidak bisa ditolerir. Pimpinan BPBD seharusnya berdiri paling depan, bukan justru tidak respons, ujarnya.
Matthew memaparkan bahwa BPBD Langkat hanya memiliki enam unit perahu karet untuk menjangkau lebih dari 15 titik kejadian banjir. Ia menilai kondisi ini sangat tidak memadai mengingat luasnya wilayah terdampak.