Jakarta, Gesuri.id - Ketua Majelis Zikir dan Pikir Puser Bumi yang juga Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menyampaikan bahwa deklarasi kebangkitan ulama perempuan Indonesia menjadi tonggak baru dalam perjalanan gerakan keulamaan perempuan.
Menurutnya, penetapan bulan Mei bertujuan untuk memperkuat kesadaran publik terhadap peran historis, spiritual, dan intelektual ulama perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bulan Mei bukan hanya milik sejarah nasional, tetapi kini menjadi ruang afirmasi bagi ulama perempuan untuk menegaskan kontribusinya dalam membangun keadaban Islam dan bangsa, kata Rieke, dikutip pada Senin (19/5/2025).
Masjid Puser Bumi dipilih sebagai lokasi deklarasi karena memiliki nilai sejarah yang kuat. Tempat ini merupakan bagian dari kawasan Giri Amparan Jati, pusat dakwah Syaikh Datul Kahfi atau Syaikh Nurjati, dan tempat para wali termasuk Sunan Gunung Jati menyebarkan ajaran Islam.
Di sinilah pula Nyai Rara Santangputri Prabu Siliwangi dan ibu dari Sunan Gunung Jatidikenal sebagai tokoh perempuan yang mendampingi perjalanan dakwah putranya.