Rokhmin Kritik Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan banyak berimplikasi pada kontradiksi di lapangan.
Jum'at, 07 Desember 2018 12:30 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri mengatakan jika beberapa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan banyak berimplikasi pada kontradiksi di lapangan.

Khususnya terkait berhentinya sebagian usaha penangkapan ikan dan perusahaan pengolahan perikanan, dilema operasional nelayan, persoalan perizinan usaha dan penurunan produksi dan produktivitas, dan tatakelola perikanan yang belum efisien serta efektif.

Baca:Di Hadapan Nelayan Pangandaran Hasto Puji Kinerja Susi

Kebijakan tersebut menimbukan efek secara langsung maupun tidak langsung pada usaha kelautan dan perikanan di Indonesia. Akibat kebijakan, terdapat kesenjangan antara potensi dan produksi sektor perikanan di Indonesia, kata Rokhmin di Jakarta, Kamis (6/12).

Rokhmin menambahkan pada tahun 2016 potensi sektor perikanan mencapai 12,5 juta ton dan produksinya hanya 6,83 juta ton, produksi sektor perikanan juga mengalami penurunan menjadi 4,5 juta ton pada tahun 2017.

Baca juga :