Tuti Turimayanti: Batik Bukan Hanya Kain Bermotif, Tapi Karya Seni Sarat Makna dan Filosofis

Setiap motif batik mengandung pesan moral, kearifan lokal, serta semangat persatuan bangsa.
Jum'at, 03 Oktober 2025 08:01 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tuti Turimayanti, mengajak generasi muda untuk menjadikan batik sebagai bagian dari tren gaya hidup modern. Menurutnya, batik tidak hanya warisan budaya leluhur, tetapi juga simbol identitas bangsa yang dapat dikemas secara kreatif agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Batik bukan sekadar kain bermotif, melainkan karya seni yang sarat makna dan nilai filosofis. Setiap motif batik mengandung pesan moral, kearifan lokal, serta semangat persatuan bangsa. Karena itu, sudah seharusnya generasi muda ikut melestarikan dan mempopulerkannya, ujar Tuti dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Kamis (2/10/2025).

Ia menilai, di era modern saat ini, pelestarian batik harus disesuaikan dengan selera dan gaya hidup masyarakat, khususnya kalangan milenial dan Gen Z. Batik dapat dihadirkan dalam berbagai bentuk busana, aksesori, hingga produk kreatif yang inovatif agar semakin digemari.

Anak muda bisa berperan besar dalam menghidupkan kembali batik melalui kreativitas dan inovasi. Dengan desain yang kekinian, batik bisa menjadi tren fesyen yang membanggakan, bukan sekadar pakaian formal untuk acara tertentu, jelas politisi dari PDI Perjuangan itu.

Tuti juga menekankan pentingnya edukasi budaya di kalangan pelajar dan mahasiswa agar memahami makna serta sejarah batik. Ia menilai, kecintaan terhadap batik harus ditanamkan sejak dini melalui kegiatan sekolah, pameran, maupun festival budaya.

Baca juga :