Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tuti Turimayanti, mengajak generasi muda untuk menjadikan batik sebagai bagian dari tren gaya hidup modern. Menurutnya, batik tidak hanya warisan budaya leluhur, tetapi juga simbol identitas bangsa yang dapat dikemas secara kreatif agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“Batik bukan sekadar kain bermotif, melainkan karya seni yang sarat makna dan nilai filosofis. Setiap motif batik mengandung pesan moral, kearifan lokal, serta semangat persatuan bangsa. Karena itu, sudah seharusnya generasi muda ikut melestarikan dan mempopulerkannya,” ujar Tuti dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Kamis (2/10/2025).
Ia menilai, di era modern saat ini, pelestarian batik harus disesuaikan dengan selera dan gaya hidup masyarakat, khususnya kalangan milenial dan Gen Z. Batik dapat dihadirkan dalam berbagai bentuk busana, aksesori, hingga produk kreatif yang inovatif agar semakin digemari.
“Anak muda bisa berperan besar dalam menghidupkan kembali batik melalui kreativitas dan inovasi. Dengan desain yang kekinian, batik bisa menjadi tren fesyen yang membanggakan, bukan sekadar pakaian formal untuk acara tertentu,” jelas politisi dari PDI Perjuangan itu.
Tuti juga menekankan pentingnya edukasi budaya di kalangan pelajar dan mahasiswa agar memahami makna serta sejarah batik. Ia menilai, kecintaan terhadap batik harus ditanamkan sejak dini melalui kegiatan sekolah, pameran, maupun festival budaya.
“Semakin banyak anak muda yang mengenal dan mencintai batik, semakin kuat pula upaya kita menjaga warisan budaya bangsa. Ini bukan hanya soal melestarikan, tetapi juga mengembangkan agar batik bisa bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Selain aspek budaya, Tuti menyoroti potensi ekonomi dari industri batik. Ia menyebut, sektor ini memiliki daya serap tenaga kerja tinggi dan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM di daerah. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap pengrajin batik perlu terus ditingkatkan.
“Batik bukan hanya kebanggaan budaya, tetapi juga sumber ekonomi yang menjanjikan. Dengan dukungan digitalisasi dan promosi yang masif, produk batik Indonesia bisa menembus pasar dunia,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Tuti mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengenakan batik tidak hanya saat peringatan Hari Batik Nasional, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari.
“Mari kita jadikan batik sebagai identitas, kebanggaan, dan gaya hidup bangsa Indonesia,” pungkasnya.