Analisis LSI Denny JA soal PDI Perjuangan Tertinggi tapi Ganjar Terendah di Quick Count

Faktor pertama terjadinya hal itu ialah fenomena split ticket voting. Fenomena itu terjadi khususnya di PDI Perjuangan.
Jum'at, 16 Februari 2024 12:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Lembaga survei LSI Denny JA telah menyampaikan hasil hitung cepat atau quick count dari pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) di Pemilu 2024. Hasilnya, ada dua pemenang yang berbeda di kedua kategori pemilihan tersebut.

Dalam hitung cepat LSI Denny JA, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, unggul dengan angka 58,16 persen. Sedangkan dalam kategori pileg, PDIP unggul dari partai-partai lainnya dengan perolehan suara 16,82 persen.

Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan faktor pertama terjadinya hal itu ialah fenomena split ticket voting. Fenomena itu terjadi khususnya di PDI Perjuangan.

Mengapa terjadi perbedaan pemenang pilpres dengan pemenang pemilu legislatif? Alasan pertama yang kami temukan pada perilaku pemilih sebagai split ticket voting. Split ticket voting ini dalam survei yang kita kerjakan di akhir Januari sampai 6 Februari 2024 ini menunjukkan split ticket voting terjadi di beberapa partai, khususnya terjadi di PDI Perjuangan, kata Adjie dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring di YouTube LSI Denny JA, Kamis (15/2/2024).

Ardie lalu mencontohkan dua wilayah terjadinya fenomena split ticket voting yang terdapat di Jawa Tengah dan Bali. Di dua daerah tersebut pasangan Prabowo-Gibran unggul dalam pilpres, tapi PDI Perjuangan unggul dalam pileg.

Baca juga :