Mahfud MD: Harga Pangan Mahal karena Banyak Korupsi

Mahfud: Tidak semua sekarang punya Bulog sudah numpuk beras, numpuk bahan pangan, lalu ada importir swasta yang berkolusi dengan pejabat
Jum'at, 09 Februari 2024 12:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Malang, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mendapat pertanyaan dari seorang warga keturunan Madura, yang tinggal di Malang selatan. Warga bernama Herman, asal Sumbermanjing Wetan ini memberikan pertanyaan ke Mahfud MD, ketika program Tabrak Prof : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud .

Herman menanyakan, mengapa harga-harga kebutuhan pokok pangan selalu mahal dan naik ketika mendekati bulan Ramadan. Herman pun meminta Mahfud MD menepati janjinya bila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden berpasangan dengan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo, akan mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok.

Kami minta harga sembako turun Pak Mahfud, kadang cuma omong doang, jangan cuma waktu kampanye saja, Prof. Mahfud harus janji sembako turun, apalagi ini mendekati Ramadan mengapa harga terus naik? ujar Herman, pada Rabu (7/2/2024) dalam acara Tabrak Prof di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Prof. Mahfud pun mengakui bila harga-harga kebutuhan pokok pangan susah dikendalikan karena banyaknya mafia pangan. Padahal sebenarnya negara dengan kekuatan anggarannya telah memberikan bantuan kepada masyarakat, tapi karena ada oknum-oknum yang korupsi dan mafia, harga-harga susah turun.

Sekarang ini harga bahan pokok mahal, bayangkan harga beras sementara harga beras sekarang antara 14.000 sampai 15.000. Ini karena banyak mafianya, diambil lalu jual mahal, bantuan yang dari negara di korupsi, dijual mahal lagi, tegas Prof. Mahfud disambut riuh tepuk tangan ribuan masyarakat Malang yang hadir.

Baca juga :