Negara Berdaulat, Ganjar-Mahfud MD Ingin Hadirkan Desa Mandiri Pangan

Visi-misi kedaulatan pangan berkomitmen menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, berbasis kearifan lokal.
Rabu, 25 Oktober 2023 21:55 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen menghadirkan kedaulatan pangan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam visi dan misi Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari.

Ganjar dan Mahfud menuangkan visi dan misi kedaulatan pangan itu dengan berkomitmen menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal. Serta mendukung desa mandiri pangan dan memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.

Industri pangan berkelanjutan juga menjadi program unggulan Ganjar-Mahfud. Pasangan ini menginginkan industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal, untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan. Ganjar-Mahfud juga dalam visi misinya memiliki program agar petani, peternak, dan nelayan sejahtera. Ganjar-Mahfud ingin memastikan agar terjadinya peningkatan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak, disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri.

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengapresiasi keinginan Ganjar-Mahfud yang melibatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Sebab, masyarakat merupakan sektor terpenting dalam kemajuan negara. Kedaulatan pangan itu dengan mengikutsertakan atau peran serta masyarakat, saya kira hal yang wajar. Pembangunan yang bagus adalah pembangunan yabg melibatkan masyarakat, kata Emrus, Selasa (24/10).

Emrus mengamini, sektor pertanian memang terdapat di desa-desa. Sehingga negara harus menjamin kesejahteraan petani dalam rangka peningkatan hasil pangan. Kalau mulai dari desa artinya kedaulatan pangan ini buttom up kan, dari bawah ke atas, yang selama ini ada pembangunan di bidang lain kadang justru sebaliknya, papar Emrus.

Baca juga :