Ikuti Kami

Negara Berdaulat, Ganjar-Mahfud MD Ingin Hadirkan Desa Mandiri Pangan

Visi-misi kedaulatan pangan berkomitmen menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, berbasis kearifan lokal.

Negara Berdaulat, Ganjar-Mahfud MD Ingin Hadirkan Desa Mandiri Pangan
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.

Jakarta, Gesuri.id - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen menghadirkan kedaulatan pangan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam visi dan misi 'Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari'.

Ganjar dan Mahfud menuangkan visi dan misi kedaulatan pangan itu dengan berkomitmen menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal. Serta mendukung desa mandiri pangan dan memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.

Industri pangan berkelanjutan juga menjadi program unggulan Ganjar-Mahfud. Pasangan ini menginginkan industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal, untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan. Ganjar-Mahfud juga dalam visi misinya memiliki program agar petani, peternak, dan nelayan sejahtera. Ganjar-Mahfud ingin memastikan agar terjadinya peningkatan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak, disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri.

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengapresiasi keinginan Ganjar-Mahfud yang melibatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Sebab, masyarakat merupakan sektor terpenting dalam kemajuan negara. "Kedaulatan pangan itu dengan mengikutsertakan atau peran serta masyarakat, saya kira hal yang wajar. Pembangunan yang bagus adalah pembangunan yabg melibatkan masyarakat," kata Emrus, Selasa (24/10).

Emrus mengamini, sektor pertanian memang terdapat di desa-desa. Sehingga negara harus menjamin kesejahteraan petani dalam rangka peningkatan hasil pangan. "Kalau mulai dari desa artinya kedaulatan pangan ini buttom up kan, dari bawah ke atas, yang selama ini ada pembangunan di bidang lain kadang justru sebaliknya," papar Emrus.

"Saya kira apa yang direncanakan itu oleh Ganjar-Mahfud dimulai dari desa saya kira bagus sekali. Itulah pola pembangunan buttom up," sambungnya.

Emrus juga mendorong, pola pembangunan dari desa dapat dipraktikan pada sektor pendidikan, industri dan lain-lainnya. Karena masyarakat perlu terlibat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Kalau desa sejahtera otomatis kecamatan sejahtera, kalau kecamatan sejahtera otomatis kabupaten/kota madya sejahtera, kalau kabupaten/kota madya sejahter provinsi akan sejahtera dan ujungnya adalah negara akan sejahtera," tegas Emrus.

Bahkan, Ganjar Pranowo menyatakan setiap keluarga Indonesia mempunyai hak untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan. Pernyataan itu disampaikan Ganjar usai berkujung ke Taman Agro Eduwisata di GSG 07 di Jalan KP Salo No 81 RT 4/RW 7 Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (7/10).

Dalam kunjungan itu, Ganjar berdialog dengan pegiat Petani Kota dan warga sekitar. Taman Agro Eduwisata GSG 07 adalah sebuah lahan sebesar 3.000 meter yang di mana dimanfaatkan lahannya sebagai sentra tanaman buah-buahan, tanaman obat keluarga, penanaman hidroponik, budidaya ikan lele dan nila hingga ke tanaman hias.

“Sebenarnya juga setiap keluarga bisa berdaulat. Artinya ketika harga cabai mereka bisa tanam sendiri, maka kalo dulu orang tua kita ngajarin kita apotek hidup terus kemudian warung hidup ternyata ibu-ibu di sini masih hapal juga soal ini,” ujar Ganjar.

Ganjar menyebut, apa yang sudah dilakukan warga RW 07 Kembangan, Jakarta Barat, dengan membuat Taman Agro Eduwisata di GSG 07 merupakan sebuah contoh bahwa masyarakat bisa berdaulat pangan secara mandiri. Terlebih, kata Ganjar, hasil dari perkebunan yang dikelola bisa dikonsumsi bagi warganya. Menurut Ganjar hal adalah contoh dalam rangka memenuhi ketahanan pangan.

Ganjar memang konsen menjadikan pangan sebagai supremasi kepemimpinan Indonesia di kancah dunia. Dirinya sangat mendukung sebuah ide dan gagasan yang dibuat masyarakat, salah satunya seperti di Taman Agro Eduwisata di GSG 07. “Wah ini kita bisa berikan dukungan kepada orang-orang yang punya kemampuan bagus. Dan itu tadi bisa memenuhi ketahan pangan kita,” tegas Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun memberikan pujian kepada Taman Agro Eduwisata GSG 07 lantaran warganya bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada di Jakarta.

“Iya ini menarik karena mereka memanfaatkan lahan, ini lahan kosong yang mereka pinjam dan kemudian dimanfaatkan. Terus kemudian ada anak-anak muda yang punya keterampilan membantu warga yang ada di sini. Sehingga lahan lahannya bisa dimanfaatkan secara optimal,” pungkas Ganjar.

Quote