Pemerintah Hobi Impor, Guru Besar IPB Sepakat dengan Mahfud MD

Nilai impor pangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat dari 10,02 miliar dollar AS menjadi 18 miliar dollar AS. 
Minggu, 18 Februari 2024 20:30 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa tak menampik bahwa pengadaan impor yang dilakukan pemerintah sekarang sangat besar. Hal ini dia ungkapkan untuk merespons pernyataan calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD yang menyatakan pemerintah saat ini banyak mengimpor beragam komoditas pangan.

Dwi Andreas mengungkapkannilai impor pangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat dari 10,02 miliar dollar AS menjadi 18 miliar dollar AS.

Sehingga betul itu kata Pak Mahfud bahwa peningkatan impor luar biasa dan defisit neraca perdagangan kita tahun 2022 capai 16,2 miliar dollar AS, 2023 baru 8,9 miliar AS, tahun 2022 kemarin sudah 16,2 dollar AS, ujarnya dalam Obrolan Newsroom Spesial Debat Cawapres yang disiarkan oleh Kompas.com melalui kanal Youtubenya, baru-baru ini.

Dia mengatakan impor kedelai pada 2022 sebanyak 8 juta ton. Sementara pengadaan impor beras yang dilakukan pada 2023 mencapai rekor impor beras terbanyak sepanjang 25 tahun. Sebelumnya pada 1998, impor beras terbanyak yang dilakukan hanya 6,4 juta ton. Kemudian di tahun-tahun selanjutnya hanya di bawah 3 juta ton.

Karena memang terjadi penurunan produksi. Harapan pemerintah rasa-rasanya tidak tercapai karena produksi padi di masa pemerintah saat ini turun 1 pesen dari tahun 2014 ke 2022, jelas Dwi.

Baca juga :