Rencana Pembunuhan Tokoh Politik Bukan Tradisi Demokrasi RI

Perebutan kekuasaan dalam negara demokratis seperti Indonesia haruslah melalui pemilu.
Rabu, 12 Juni 2019 21:31 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Charles Honoris menyebut Indonesia tidak memiliki tradisi perebutan kekuasaan dengan cara-cara tokoh politik seperti yang dirilis oleh aparat kepolisian di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (11/6). Dia menegaskan sebagai anak bangsa seharusnya bisa bersatu untuk menentang segala macam politik kekerasan.

Perebutan kekuasaan dalam negara demokratis seperti Indonesia haruslah melalui pemilu, bukan dengan desing mesiu, ujar Charles kepada wartawan, Jakarta, Rabu (12/6).

Charles mengatakan, seharusnya para elite politik menyadari bahwa kekuasaan bukanlah segalanya, sehingga tidak perlu cara-cara jalanan untuk merebutnya.

Sebaliknya, sekeras apapun pemilu - sebagai mekanisme perebutan kekuasaan yang sah dalam negara demokratis - tidak boleh membawa Indonesia pada sebuah lingkaran setan kekerasan, ucap Charles.

Lebih lanjut, Charles mengatakan rencana pembunuhan terhadap empat tokoh politik dan seorang pemimpin lembaga survei, menunjukan bahwa ada upaya memainkan politik kekerasan oleh segelintir elite ala pembunuhan tokoh-tokoh politik di Timur Tengah atau Amerika Latin, sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap proses elektoral yang sudah berjalan.

Baca juga :