Solo, Gesuri.id -Dinamika politik saat ini digambarkan ibarat permainan catur di atas kain. Jika sedikit saja tergelincir maka dapat dipastikan akan menjadi amunisi bagi lawan politik.
Ya, inilah yang tertuang dalam lukisan berjudul Eling lan Waspodo karya pelukis Edi Sudarmo. Dia menggambarkan tentang sosok calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan tubuh kekar mengenakan kalung khas zaman kerajaan. Dalam lukisan tersebut, juga tertuang gambar papan catur di atas kain yang dilengkapi dengan bidak-bidak catur. Nampak juga sosok gambar Semar yang mengamati serius permainan catur tersebut.
Lukisan saya ini menyiratkan pesan kepada beliau (Ganjar Pranowo Red). Bahwa, dalam politik tahun ini diibaratkan seperti permainan catur di atas kain. Kalau goyah sedikit saja, bisa terpeleset (karena di atas kain, bukan papan catur). Sedangkan, untuk sosok tokoh Semar ini sendiri, mengamati tiap langkah, supaya Pak Ganjar ini dalam melangkah selalu melihat kanan-kiri (waspada), terang Edi, saat ditemui wartawan, di Sasana Krida, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (1/10) siang.
Beda halnya dengan pelukis lainnya, yakni Imam Solih. Pelukis asli Solo tersebut menggambarkan sosok Ganjar Pranowo mengenakan baju putih denganbackgroundIbu Kota Negara (IKN) yang terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam karya seni realis tersebut, Imam ingin menyampaikan pesan bahwa Ganjar Pranowo mempersilakan masyarakat untuk datang ke IKN. Dia membayangkan, saat Ganjar Pranowo berhasil memimpin nanti, akan mempersilakan masyarakat untuk berkunjung ke ibukota baru Indonesia tersebut.