Aria Bima: Gerakan #2019GantiPresiden Pragmatis

#2019GantiPresiden itu antagonis yang tidak didasari hal rasional. Publik jangan diarahkan pada pemikiran-pemikiran yang tidak mencerdaskan
Sabtu, 07 April 2018 23:45 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Solo, Gesuri.id - Gerakan #2019GantiPresiden yang dikampanyekan kelompok oposisi Gerindra dan PKS dalam visualisasi kaus direspon Presiden Jokowi. Politisi PDI Perjuangan Aria Bima, menilainya sebagai gerakan pragmatis yang tidak mencerminkan gaya berpolitik cerdas untuk membangun konsolidasi demokrasi bernegara.

#2019GantiPresiden itu antagonis yang tidak didasari hal rasional. Publik jangan diarahkan pada pemikiran-pemikiran yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kehidupan berpolitik, ujarnya kepada wartawan di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama para dai dan takmir masjid di Solo, Sabtu (7/4/2018).

Aria Bima menilai #2019GantiPresiden yang disebarluaskan itu tidak mencerdaskan rakyat dalam berdemokrasi karena hanya sekadar didasari keinginan serta didorong rasa suka dan tidak suka saja. Hal tersebut menurutnya, sebagai merupakan pilihan pihak oposisi yang kurang dewasa dalam menjalani peran sebagai oposisi.

Saya pernah 10 tahun sebagai oposisi, (saat itu) bukan kemudian mengolok-ngolok dan mencaci maki pemerintah tetapi menyampaikan pemikiran-pemikiran di luar pemikiran pemerintah suoaya memberikan pemikitan alternatif kepada rakyat. Foto presiden SBY saat itu ditaruh pada kerbau, kami protes juga, paparnya.

Lebih lanjut Aria Bima menjelaskan bahwa tiap bangsa, tiap negara dan tiap zaman selalu melahirkan tantangan baru yang membutuhkan kehadiran seorang pemimpin visioner, antisipatif, responsif dan membuat keputusan terukur.

Baca juga :