Cornelis: Hitung Cepat Lembaga Survei, Kejahatan Akademik

Hasil survei perolehan suara Pilkada Kalbar yang dilakukan LSI Denny JA dan Poltracking merupakan bentuk kejahatan akademik
Sabtu, 30 Juni 2018 13:59 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Pontianak, Gesuri.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Kalimantan Barat, Cornelis menyatakan hasil survei perolehan suara Pilkada Kalbar yang dilakukan oleh dua lembaga survei (LSI Denny JA dan Poltracking) merupakan bentuk kejahatan akademik.

Dalam konteks Pilkada Gubernur Kalbar, jelas sekali bahwa kedua lembaga survei itu adalah konsultan politik lawan tandingnya maka pengukuran hasil survei pasti bias demi kepentingan diri mereka sendiri. Sehingga hasilnya jelas merupakan kejahatan akademik, kata Cornelis saat menggelar konferensi pers bersama sejumlah wartawan di kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Sabtu (30/6).

Baca:Tim Advokasi Karolin Laporkan Pembukaan Kotak Suara

Hal itu disampaikannya untuk merespon hasil Survei LSI Denny JA dan Poltracking tentang hasil Pilkada Kalbar, Rabu (27/6), yang akhirnya diklaim sebagai kemenangan hasil akademik, ingin memberitahukan bahwa metode riset survei adalah metode riset yang paling lemah dalam konteks akademik.

Metode survei baru bisa dikatakan bernilai akademik bila data survei itu diintegrasikan dengan data observasi. Dalam konteks Pilkada Kalbar, data observasi itu harus meliputi wilayah keseluruhan Kalbar, bukan hanya segelintir TPS, tuturnya.

Baca juga :