Ambon, Gesuri.id Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku nomor urut 2, Murad Ismail-Barnabas Orno atu lebih dikenal dengan sebutan BAILEO melakukan protes soal amburadulnya data Daftar Pemilih Tetap (DPT). Khususnya untuk pemilih di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Koordinator Tim Data pasangan BAILEO, Noferson Hukunala menyebut, menduga adanya sejarah berulang soal amburadulnya soal DPT. Ia menunjuk penyelenggaraan Pilgub Maluku tahun 2013 lalu untuk wilayah SBT punya sejarah pahit dari kacaunya data pemilih waktu, sehingga terjadi penggelembungan suara.
Kita tahu, SBT punya pengalaman historis di mana Pilgub 2013 juga bermasalah karena penggelembungan data pemilih. Dan pada akhirnya menimbulkan PSU (pemungutan suara ulang) satu kabupaten dan seluruh penyelenggara diberhentikan, dipecat. Kami berharap teman-teman KPU saat ini tidak lagi mengulang kesalahan tahun 2013, jelasnya.
Baca: Tepati Janji, Pekan Depan BAILEO Gelar Kampanye Musik
Kekacauan data DPT ini menurutnya bisa saja disebabkan beberapa alasan. Mulai dari ribuan pemilih belum memiliki e-KTP, adanya pemilih ganda, data yang eror. Alhasil menciptakan DPT Pilgub Maluku 2018 disinyalir masih amburadul.