Nasionalisme di Negeri Penjajah: Kisah Heroik Perhimpunan Indonesia Menantang Penindasan dan Perpecahan

Sekelompok mahasiswa muda Indonesia di negeri asing menyalakan semangat nasionalisme yang kelak membakar tekad kemerdekaan bangsa.
Rabu, 15 Oktober 2025 22:55 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Di tengah bayang-bayang kekuasaan kolonial Belanda yang menindas, sekelompok mahasiswa muda Indonesia di negeri asing menyalakan semangat nasionalisme yang kelak membakar tekad kemerdekaan bangsa. Mereka menamakan diri Indische Vereeniging, yang kemudian lebih dikenal sebagai Perhimpunan Indonesia (PI) wadah tempat benih kebangsaan tumbuh jauh dari tanah air.

Didirikan pada 1908 di Belanda, PI awalnya hanyalah organisasi sosial yang mempertemukan para pelajar Hindia Belanda. Namun, semangat kebangsaan yang menyala di dada mereka segera mengubah arah perjuangan. Dari sekadar tempat berkumpul, PI menjelma menjadi wadah politik yang berani menentang penjajahan dan memperjuangkan hak kemerdekaan bangsanya.

Mereka membawa gagasan besar: menyatukan anak bangsa dalam cita-cita kemerdekaan. Dalam setiap tulisan, diskusi, dan rapat, mereka menegaskan tekad untuk menghapus ketergantungan pada Belanda, menegakkan martabat bangsa, dan menanamkan kebanggaan menjadi orang Indonesia.Namun jalan menuju cita-cita itu tidak pernah mudah.

Diteror dan Dikejar Kolonial

Pemerintah Belanda memandang gerakan mahasiswa ini sebagai ancaman yang berbahaya. Setiap artikel, setiap pernyataan yang lahir dari PI dipantau dengan curiga. Banyak dokumen perhimpunan disita, sejumlah aset dihancurkan, dan para anggotanya diawasi ketat.

Baca juga :