Soeharto tak Layak jadi Pahlawan, Novie Bule: Luka Sejarah, Bukan Teladan Bangsa

Saya anak korban Petrus tahun 1982. Ayah saya diambil dan tidak pernah kembali sampai hari ini. Tidak ada penjelasan, tidak ada keadilan.
Kamis, 30 Oktober 2025 12:18 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Kader muda PDI Perjuangan Noviana Kurniati biasa disapa Novie Bule, yang pernah viral karena keberaniannya mendorong Rocky Gerung dan dikenal sebagai sosok yang lantang bersuara di media sosial, menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Bagi Novie, wacana tersebut bukan hanya bentuk penghinaan terhadap korban rezim Orde Baru, tetapi juga upaya membalikkan sejarah bangsa dengan menutupi darah, air mata, dan ketakutan yang pernah dialami rakyat Indonesia di bawah kekuasaan Soeharto.

Saya anak korban Petrus tahun 1982. Ayah saya diambil dan tidak pernah kembali sampai hari ini. Tidak ada penjelasan, tidak ada keadilan. Luka itu nyata, dan belum pernah disembuhkan oleh negara. Jadi ketika ada yang mau menjadikan Soeharto pahlawan, bagi saya itu seperti menikam hati para keluarga korban untuk kedua kalinya, tegas Novie dalam keterangannya, Kamis (30/10).

Menurutnya, Soeharto sama sekali tidak layak disebut pahlawan, karena di masa pemerintahannya justru terjadi berbagai pelanggaran hak asasi manusia berat: mulai dari tragedi 1965, penembakan misterius (Petrus), Tanjung Priok, Talangsari, hingga penculikan aktivis 19971998. Semua peristiwa itu meninggalkan luka yang belum pernah diusut tuntas hingga hari ini.

Pahlawan adalah mereka yang menegakkan keadilan, bukan yang menebar teror dan ketakutan pada rakyatnya sendiri, ujar Novie dengan nada tajam.

Baca juga :