Kesabaran Revolusioner, Kunci Kemenangan PDI Perjuangan

Refleksi Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan yang ke-49 pada 10 Januari 2022.
Minggu, 09 Januari 2022 21:50 WIB Jurnalis - Anton DH Nugrahanto

Jakarta, Gesuri.id - Saat ini PDI Perjuangan mengalami kemenangan politik selama dua periode berturut- turut dan menjadi partai terbesar sepanjang masa reformasi. Praktis setelah kejatuhan Suharto kemenangan partai berbasis Sukarnois ini mewarnai sejarah politik negeri ini.

Kondisi seperti ini didapatkan dengan tidak mudah dan melalui sejarah panjang penuh air mata dan berdarah-darah. Pada hakikatnya setelah berlalunya Suharto ingatan rakyat terhadap Bung Karno dan jalan politik seharusnya Indonesia masih terekam dengan baik. Jalan Revolusi Sosial Gotong Royong menjadi agenda politik penting setelah kemenangan kaum Sukarnois di bidang politik dan menjadi Pandu bagi negeri ini menemukan peta jalan masa depan.

Kebangkitan kaum Sukarnois dibawah komando Megawati bukan hal yang mudah dan penuh hambatan. Dimulai dari rencana Suharto mengeliminasi kekuatan Sukarno dengan menggabungkan beberapa aliran politik di bawah satu Partai di tahun 1973 lewat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) didalam satu partai yang terdiri dari banyak aliran politik maka terpecah-pecah jadi beberapa faksi namun kaum Sukarnois di tubuh PDI menyatukan beberapa faksi lewat teori konflik. Sepanjang tahun 1973 sampai 1992 PDI selalu berisi konflik internal Partai.

Baca:Menatap Pemilu 2024, PDI Perjuangan Terus Perkuat Kaderisasi

PDI dibuat konflik internal politik sehingga Orde Baru yang menginginkan politik stabil dan mapan lewat operasi politik menjadi tidak signifikan karena kemapanan di masa Orde Baru semacam kemapanan semu rakyat dibuat seakan-akan harmoni lewat todongan bayonet dan ancaman bui. Disinilah kekuatan Sukarnois menguasai internal Partai tahap demi tahap dan melakukan konsolidasi.

Baca juga :