Refleksi Paradigmatik Prinsip Politik Demokrasi Bung Karno

Oleh: Fajar Ahmad Huseini, Keder PDI Perjuangan dan Ketua Pemenangan Ganjarian Spartan Community Sulawesi Selatan.
Rabu, 30 Agustus 2023 19:24 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - Kritik dan ujaran kebencian sejatinya adalah dua hal sangat berbeda, upaya mengontraskannya harus menjadi salah satu fokus bagi pendidikan budaya politik itu sendiri, dan tentunya hal ini merupakan keniscayaan tanggung jawab seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.

Dalam menatap realita eskalasi kontestasi Pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden yang tidak lama lagi, situasi di ruang publik kita kian memanas, sehingga terpicunya opini saling serang yang terjadi begitu saja antar pendukung masing-masing kandidat.

Setidaknya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa, yang menjadi tuntutan dan harapannya ke depan adalah agar kondisi perhelatan opini dapat dikelolah menjadi pola dialogis yang bisa mencerdaskan dan sekaligus mencerahkan, berdasarkan kaidah argumentasi yang tidak lepas dari aspek nilai keadabannya.

Merebaknya berbagai hoaks dalam tendensi politik faktanya telah menjadi polusi pada ruang publik kita, terlihat mulai begitu marak sejak penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 lalu, dan itu menjadi catatan yang sangat serius, sehingga nurani-rasionalitas kita sebagai anak bangsa pastinya sangat terbebani.

Tentunya kesadaran kolektif sebagai masyarakat pasti setuju dan bersepakat agar bangsa ini segera berbenah untuk menuju arah peradaban politik demokrasi yang berkeadaban, terutama dalam menyongsong momentum terdekatnya pada pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 nanti.

Baca juga :